2012

.

“Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan  buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”

[ Al-Baqarah, 2:155]

Kuat!

.

Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.’

(QS. ali – Imran : 139).

November 26, 2011Permalink 3 Comments

Kami

.

.

.

“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman).Walaupun kau membelanjakan semua (kekayaan) yang berada dibumi,nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah dapat mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

(al-anfal:63)

.

November 13, 2011Permalink Leave a comment

Mengenal Makna Tersirat

.

.

Tanpa disedari titisan manik berguguran dari matanya. Nafasnya menghela panjang.

Ya Allah…

Terima kasih dengan seni bicara Mu ini.

Kesedihan yang dicampakan menyedarkan dirinya sendiri.

.

Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”.

At Taubah : 51

.


October 10, 2011Permalink 1 Comment

Hati

Andai matahari di tangan kananku
takkan mampu mengubah yakinku
terpatri dan takkan terbeli dalam lubuk hati

Bilakah rembulan di tangan kiriku
takkan sanggup mengganti imanku
jiwa dan raga ini apapun adanya

Andaikan seribu siksaan
terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
seujung rambut pun, aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh

Bilakah ajal kan menjelang
jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan
cintaku hanyalah untuk-Mu
tetapkan muslimku selalu

Shaffix-Keimanan

“siapa diri kamu akan datang”

.


Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.

.

.
“Bila kita sendiri diuji dengan apa yang sering kita dakwahkan, itu petanda Allah sedang mendidik kita agar melaksanakan apa yang kita diperkatakan. Bersyukurlah kerana Allah masih sudi mengingati kita dalam usaha kita mengingatkan manusia!”
-Pahrol Mohd. Juoi

.

August 22, 2011Permalink 2 Comments

Jangan Putus Asa

“Cobaan datang silih berganti

menerpa kaum muda

Membuat mereka berkeluh kesah

sepanjang masa.

Tapi ketika tiba-tiba

cobaan itu menghilang,

mereka baru tersadar bahwa

jalan keluarnya memang hanya pada Allah.

Padahal dikiranya cobaan itu tak akan

pernah berakhir.

Janganlah putus asa, karena setiap kesulitan

pasti akan disudahi dengan kemudahan

Dan hati akan merasa lapang.

Bersabarlah…

Bersabar di dunia sampai meraih impian

dan tujuan

Adalah cara yang terbaik…

************

Ingatlah wahai orang yang susah lagi marah.

Bila kamu didera kesulitan kelewat batas,

Renungkanlah surat Alam Nasyrah

Kesulitan itu berada di antara

dua kemudahan.

Bila kamu didera kesulitan yang berulang,

Maka bergembiralah…

Karena sesungguhnya kesulitan itu

akan diiringi oleh dua kemudahan.

Untuk itu, janganlah bersedih…

(dipetik dari buku diatas)

April 5, 2011Permalink 1 Comment

Sejuta Umat Tak Cukup Satu DAI

.

[petikan dari buku di atas]

Setidaknya ada tiga kunci sukses dakwah untuk mengubah keadaan minadzulumati ilannur.

Pertama, faktor da’i. Juru dakwah yang diperlukan adalah da’I dengan iman yang melahirkan keikhlasan, dengan ilmu yang melahirkan amal saleh, dengan akhlak yang melahirkan keteladanan, dan dengan wawasan aktual yang membangkitkan semangat. Inilah profil da’I yang akan mampu mengubah mad’u menjadi generasi lebih baik. Bukan da’i yang sekadar melahirkan fans atau penggemar, yang gampang bubar bila juru dakwah tak lagi disukai.

Organisasi dakwah yang well-managed adalah faktor kedua. Mengutip wasiat Sayidina Ali bin Abi Thalib, Ustaz Syuhada Bahri mengingatkan bahwa kebenaran yang tidak well-managed akan dikalahkan oleh kebatilan yang well-organized.

Selain itu,organisasi dakwah juga tidak boleh kehilangan orientasi akibat terlena godaan duniawi.

Dana, harus diakui, merupakan faktor penentu berikutnya keberhasilan da’wah. Namun, dana dakwah haruslah tetap menjamin kemandirian dakwah, sehingga da’i dan organisasi dakwah tetap memiliki ‘izzah.