Kemahiran Hidup

 Dia memberikan kita jalan…dan kita yang memilihnya…~

.

Daripada Abu al-’Abbas, Abdullah ibn Abbas radhiyallahu anhuma beliau berkata: Aku pernah duduk di belakang Nabi sallallaahu ‘alayhi wa sallam pada suatu hari, lalu Baginda bersabda kepadaku: Wahai anak! Sesungguhnya aku mahu ajarkan engkau beberapa kalimah: Peliharalah Allah nescaya Allah akan memeliharamu. Peliharalah Allah nescaya engkau akan dapati Dia di hadapanmu. Apabila engkau meminta, maka pintalah dari Allah. Apabila engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan dengan Allah. Ketahuilah bahawa kalau umat ini berkumpul untuk memberikan sesuatu manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu memberikanmu manfaat kecuali dengan suatu perkara yang memang Allah telah tentukan untukmu. Sekiranya mereka berkumpul untuk memudharatkan kamu dengan suatu mudharat, nescaya mereka tidak mampu memudharatkan kamu kecuali dengan suatu perkara yang memang Allah telah tentukannya untukmu. Pena-pena telah diangkatkan dan lembaran-lembaran telah kering (dakwatnya).

[Hadis riwayat al-lmam al-Tirmizi nombor 2516. Beliau berkata: la adalah Hadis Hasan Sahih]

Syair yang menyebabkan Imam Ahmad Menangis

.

Jika tuhan bertanya kepada ku

Tidak malukah kau bermaksiat kepada-KU

Kau sembunyikan dosa mu dari makhluk-Ku

Dan datang padaku dengan penuh dosa

Bagaimana aku nak jawab duhai diriku yang malang?

Dan siapakah yang akan selamatkan aku?

Aku terus menyogok diriku dengan impian dan harapan dari masa ke semasa

Dan aku melupakan apa yang terlihat pada kematian

Dan apakah yang akan berlaku selepas dikafankan diriku

Seolah-olah aku ini dijamin hidup selamanya

Seakan mati tidak akan menemuiku

Dan telah datang sakaratulmaut yang amat ngeri

Siapakah yang mampu melindungi diriku ini?

Aku melihat pada wajah-wajah

Apakah ada daripada mereka menebusku?

Akan ku disoal apa yang aku lakukan didunia untuk menyelamatkan diriku ini?

Maka bagaimana akan ku jawab setelah aku mengabaikan urusan agamaku?

Celakanya aku!

Apakah aku tidak mendengar ayat-ayat Allah menyeruku?

Apakah aku tidak dengar apa yang telah diberitakan didalam surah Qaff dan Yaasin?

Adakah aku tak dengar tentang hari dikumpulkan manusia,hari perhimpunan dan hari ad-deen(Qiamat)?

Adakah aku tak dengar panggilan ajal maut, menyeru & menjemputku?

Maka ya Rabb!seorang hamba datang bertaubat

Siapa yang dapat melindunginya?

Melainkan tuhan yang maha luas pengampunannya & membimbingku pada kebenaran

Aku telah datang kepada MU maka kasihanilah daku & beratkanlah timbangan (kebaikan) ku

Dan ringankan (percepatkan) hisabku dan Engkaulah yang terbaik dalam penghisaban

Ya Allah!

December 19, 2011Permalink Leave a comment

Kuat!

.

Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.’

(QS. ali – Imran : 139).

November 26, 2011Permalink 3 Comments

Kami

.

.

.

“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman).Walaupun kau membelanjakan semua (kekayaan) yang berada dibumi,nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah dapat mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

(al-anfal:63)

.

November 13, 2011Permalink Leave a comment

Mengenal Makna Tersirat

.

.

Tanpa disedari titisan manik berguguran dari matanya. Nafasnya menghela panjang.

Ya Allah…

Terima kasih dengan seni bicara Mu ini.

Kesedihan yang dicampakan menyedarkan dirinya sendiri.

.

Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”.

At Taubah : 51

.


October 10, 2011Permalink 1 Comment

Senyum Sebagai Sedekah dan Manfaatnya


Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan hati seseorang. Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, dan senyum tulus adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman dan kerja sama dengan pihak lain. Senyum lebih berharga dibanding sebuah pemberian yang dihadiahkan seorang pria. Dan, lebih menarik dari lipstik dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita. Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.”   – Dil Karanji

Definisi Senyum:

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, senyum adalah gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit.

Senyum juga menggambarkan jiwa dan kepribadian seseorang. Tapi senyum juga sering berarti rasa tak senang, dalam hal ini dapat dikatakan senyum itu adalah senyum sinis. Semua orang hanya menyukai senyum yang datang dari rasa kebahagiaan atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia tersenyum.

Senyum Sebagai Sedekah

Dalam agama Islam, senyum juga merupakan suatu ibadah karena membuat orang yang tersenyum menjadi indah dan enak dilihat. Islam mengajarkan bahwa jika Anda tidak memiliki apapun untuk disedekahkan, maka bersedekahlah dengan  sebuah senyum.

Di zaman Rasulullah saw., seorang sahabat yang tidak memiliki apa-apa untuk disedekahkan bertanya kepada Rasulullah, ”Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?” tanya sahabat.

Rasulullah sebelumnya pernah bersabda,

”Bani Adam setiap harinya memiliki kewajiban untuk bersedekah sejak matahari mulai terbit.”

Barangkali sabda Rasulullah itulah yang mengganggu pikiran sahabat. Namun, apa daya dia tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan, sedangkan keinginannya untuk bersedekah sangat kuat. Oleh karena itu, dia memberanikan diri untuk bertanya.

Sebagian besar yang terpikir dalam benak kita bersedekah adalah lebih menyangkut pemberian uang, pakaian, atau apa pun yang bisa langsung dinikmati penerima dalam bentuk materi atau fisik. Hal itu juga mungkin yang ada dalam pikiran sahabat Rasulullah sehingga dia sangat gelisah karenanya. Dia berpikir, apabila dia tidak dapat memberikan sedekah pada hari itu, dia tidak dapat menjalankan perintah Allah dengan baik.

Jika Anda berpikir sama seperti sahabat tersebut bahwa bersedekah harus dengan pemberian  materi, Anda salah. Islam sangat memberikan kemudahan kepada umatnya untuk mengais pahala. Seperti dikatakan Rasulullah:

”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”

Senyum Dapat Merubah Dunia

Senyum merupakan salah satu instrumen di dalam berdakwah. Rasulullah dapat menjadi berhasil salah satunya karena pengaruh senyum Beliau. Pada zaman Rasulullah pada suatu ketika terdapat seorang Badui yang menarik sorban Beliau hingga tercekik dan tarikan sorban itu meninggalkan bekas pada leher Rasulullah karena ia meminta sesuatu dari Beliau. Orang badui ini berpikir, pasti setelah ia melakukan hal tersebut, Rasulullah akan marah. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya, ia terkesima menatap Rasulullah yang tidak marah atas perlakuannya yang sangat kasar, tatapi justru Rasul tersenyum dengan ikhlas kepadanya. Akhirnya, senyum ikhlas Rasulullah, membawa orang Badui ini menikmati indahnya Islam.

Manfaat Senyum

Jika Anda belum mengetahui apa manfaat senyum, Anda akan tercengang dengan penjabaran berikut:

1. Dari Sisi Kesihatan

  • Sama dengan olahraga
  • Mengurangi infeksi paru-paru
  • Mengurangi sakit jantung
  • Meningkatkan semangat dan kesehatan
  • Mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin dan kortisol
  • Mempercepat proses penyembuhan penyakit
  • Mengurangi rasa nyeri atau sakit
  • Obat awet muda

2. Dari Sisi Psikologi

  • Mengurangi stress
  • Meningkatkan kekebalan secara psikologis
  • Menjadi lebih rileks
  • Memberi kesan berseri dan optimis

3. Dari Sisi Agama

  • Merupakan sedekah
  • Obat rohani
  • Tanda kemurahan hati

4. Dari Sisi Penampilan

  • Menambah daya tarik
  • Memperbaiki penampilan
  • Menunjukkan kebahagiaan
  • Lebih disegani

Hadits-hadits yang menganjurkan senyum:

1. (HR Imam Trumudzi, Ibn Hibban & Al-Baihaqi):

”Tersenyum ketika bertemu saudara kalian adalah ibadah.”

2. (HR Ad-Dailamy):

”Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang bermuka masam dihadapan saudara-saudaranya.”

Senyum dapat memancarkan ikatan kasih sayang sehingga tercipta ta’liful qulb (hubungan hati). Ikatan hati yang bukan sekadar diikat oleh sesuatu yang bersifat materi, tetapi oleh iman dan Islam. Senyuman sebagai bukti Anda menghargai, menyayangi, dan mencintai saudara Anda. Maka tersenyumlah…

sumber : http://rahadianagushamdani.wordpress.com

Darah Muda

Mereka adalah yang dipilih olehNya. Itulah yang bermain difikiran saat aku mula bertemu dengan mereka. Luar biasa semangatnya, akhlaknya dan sikapnya menarik minatku untuk mengorek rahsia kekuatan mereka.

Aku kagum.

Usia seawal 16 tahun bercakap, berhujah dan memberi idea bagaikan sudah lama berada di sebuah kem didikan untuk menggempur musuh. Mereka mempunyai bakat yang sungguh mengkagumkan untuk memimpin sebuah masyarakat suatu hari nanti.

Inilah yang aku saksikan saat bersama jawatankuasa ‘cilik’ Kembara Amal Sabah minggu lalu. Saat aku tiba di sebuah kampung pedalaman adik-adik ini beratur di pintu pagar surau gaya seperti menyambut sang YB. Salaman, pelukan dan keringanan mulut mengukir senyuman dan melontarkan teguran membuat aku terkesima melihat mereka. Yang pasti aku masih lagi di dunia bukan di syurga.

.

[Lagu Darah Muda dari Rhoma Irama khas untuk anda semua]

Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli
Darah muda

Biasanya para remaja
Berpikirnya sekali saja
Tanpa menghiraukan akibatnya
Wahai kawan para remaja
Waspadalah dalam melangkah
Agar tidak menyesal akhirnya

Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Darah muda

December 23, 2010Permalink Leave a comment

Dikejar dan Mengejar

[bedah buku]

“Allah di mana-mana. Kita dapat menemukan-Nya kemana pun kita melangkah. Jika seseorang tidak menemukan-Nya, maka itu berarti mata hatinya buta sehingga tidak melihat-Nya. Mulutnya pun bisu sehingga tidak mampu bertanya atau bermohon kepada-Nya, dan pikirannya kacau, maka dia tidak menyedari wujud dan kebesaran-Nya. Dia tidak memungsikan potensi dan daya-daya yang dianugerahkan Allah kepadanya, sehingga dia bukanlah orang yang berakal. Semoga tidak demikianlah keadaan penulis dan pembaca.”  -M.Quraish Shihab

December 11, 2010Permalink 1 Comment